Tuesday, May 10, 2016

Wabup Dollah Dinilai Kurang Fokus

SIDRAP -- Hubungan kerja Bupati Sidrap, Rusdi Masse dengan Wakil Bupati Sidrap, Dollah Mando, saat ini ramai dibicarakan dikalangan masyarakat Sidrap kalau keduanya sudah mulai tidak harmonis lagi yang disebabkan berbagai faktor yang prinsipil.

Walaupun hubungan kerja keduanya sudah terbangun sejam kurang lebih 8 tahun lalu sebagai paket Bupati dan Wabup Sidrap untuk dua priode, namun akhirnya memunculkan keretakan akibat Wabup Dollah Mando dinilai tidak lagi fokus pada tugas-tugasnya sejak beberapa bulan terakhir ini.

Wabup dinilai sejumlah pihak didaerah ini lebih cenderung melakukan manuver- manuver politik untuk memuluskan ambisinya menjadi Bupati Sidrap pada pemilihan bupati (Pilbup) Sidrap priode 2018 yang akan datang.

Konon, sikap politik inilah yang memicu kekecewaan Rusdi Masse yang selama ini komitmen untuk membangun Sidrap yang lebih baik hingga akhir periode bersama Dollah Mando.

Beberapa orang dekat Rusdi Masse (RMS) yang ditemui secara terpisah disejumlah tempat didaerah ini, ikut membenarkan isu keretakan hubungan keduanya. Penyebabnya, manuver politik yang gencar dilakukan wabup, Dollah Mando dinilai terlalu dini sehingga membuat RMS merasa 'dikhianati'.

"Ada beberapa point yang menjadi alasan RMS sangat kecewa dengan sikap wakilnya itu. Itulah yang mungkin kemudian memicu kurang harmonisnya hubungan keduanya,"ujar Ketua LSM Komite Masyarakat Pemantau Legislatif dan Eksekutif (Kompleks), Putra Mahliah, Selasa kemarin.

Menurutnya, Bupati Rusdi Masse pasti sangat kecewa lantaran Wakil Bupati, Dollah Mando sudah melakukan komunikasi politik dengan beberapa pihak, termasuk sudah mencari figur pendamping di Pilkada 2018, sementara masa jabatannya sebagai wabup mendampingi Rusdi Masse yang masih tersisa kurang lebih 2,5 tahun lagi.

Menurut sumber lain, Dollah dalam menjalankan misi politiknya, tidak jarang menggunakan seluruh fasilitas pemerintah untuk keperluan politiknya dalam menghadapi Pilbup Sidrap yang akan datang.

"Ini merupakan bentuk 'pengkhianatan' amanah. Sikap politik yang ambisius dan terlalu dini. Toh, RMS tidak lagi mencalonkan diri. Kenapa harus terburu-buru dan melalaikan tugas sebagai wabup. Seharusnya, Dollah Mando 'berguru' kepada Agus Arifin Nu'mang soal 'Mappattabe'," tegas salah seorang kerabat RMS itu.

Tal hanya itu, Rusdi Masse juga disebut sangat kecewa karena selama ini, ia selalu menjaga hubungan baik dengan wakilnya hingga dikenal sebagai salah satu bupati-wakil bupati terharmonis.

"Beliau tidak menyangka kalau Dollah Mando sudah terlalu jauh melakukan manuver politik. Padahal, kalau di hadapan RMS, Dollah selalu berdalih, dia belum berpikir di pilkada, sehingga alasan itulah yang membuat beliau sangat kecewa," ujar sumber tersebut.

Yang lebih parahnya lagi, Dollah Mando disebut-sebut sudah melakukan upaya-upaya perlawanan dengan menggalang dukungan di DPRD dan partai politik untuk 'menggagalkan' APBD perubahan untuk 'melawan' RMS.
"Terus terang, Bupati sangat kecewa. Di saat beliau dan jajarannya tengah fokus membangun daerah di akhir masa jabatannya, Wabupnya melakukan 'gerakan' yang akibatnya bisa berimbas pada terganggunya pemerintahan yang sementara berjalan," tandasnya.

Terpisah, salah satu partai pengusung pasangan bertagline RIDHO Jilid II pilkada Sidrap, angkat bicara soal isu keretakan hubungan keduanya. Ketua DPC PBB Sidrap, Muchlis Mustafa mengaku sangat menyayangkan hal itu.

Menurutnya, seharusnya masalah ketidak harmonisan itu tidak terjadi hingga akhir periode keduanya memimpin Sidrap. "Sebagai partai pengusung, tugas kita sebenarnya bagaimana mengawal program-program pemerintahan agar berjalan dengan lancar hingga akhir periode," katanya.

"Sekali lagi, Pilkada itu hak individu setiap orang, namun yang harus dipikirkan, apalagi jika kita terlibat langsung dalam roda pemerintahan adalah, bagaiman mengawal dan menjalankan pemerintahan ini sampai akhir periode. Pilkada itu ada waktunya dan belum waktunya," tandasnya. (cmg/mar)

Tags:

0 komentar:

Ragam

Blogger templates. Proudly Powered by Inovasi Digital.