Menurut keterangan Nakhoda Tugboat, Bayu Susilo, dari Perusahan PT. PMS, yang ditemui dipelabuhan Rauf Rahman Benteng, Jumat (10/3/17), mengatakan bahwa, kami diinformasikan untuk menyelamatkan kapal Tongkang milik PT. Kurnia yang terdampar di Pulau Selayar.
Dia mengatakan, terdamparnya kapal tongkang itu, disebabkan cuaca buruk akibat angin kencang serta ombak besar bulan Pebruari lalu. Kondisi tersebut akhirnya kapal terdampar di perairan Pulau Selayar, sebelah barat Liang Kereta, Desa Bontoborusu, Kecamatan Bontoharu, awal Pebruari lalu.
Awalnya kapal itu berangkat dari Surabaya Rabu 15 Pebruari Sabtu, dan tiba tanggal 18 Pebruari 2017, langsung kesebelah Barat Pulau Gusung untuk menarik kapal tongkang tersebut "Akhirnya kami bisa berlabuh di Pelabuhan Rauf Rahman Benteng, hingga saat ini," terang Bayu.
Dikatakan bahwa persoalan Pengawasan, Tambak dan Labuh kapal yang terkait dengan kepelabuhanan dan Syahbandar setempat, itu sepenuhnya diketahui oleh pemilik tongkang dan pemilik barang muatan tersebut.
Sementara itu, Syamsul Bahri, SE, Pelaksana Harian (PH) UPP Kelas III Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, yang ditemui ditempat berbeda, Jumat (10/3/17) mengatakan bahwa kapal Tongkang Karunia, 250.1 yang memuat pupuk Compound, berdasarkan foto copy Dokumen, yang diterima, sebanyak 4242 Ton @ 50 kg.
Dia membenarkan bahwa kapal tersebut mulai berlabuh di pelabuhan Benteng 18 Pebruari lalu sehingga lamanya dipelabuhan Benteng, dipastikan punya kewajiban terhadap Syahbandar sesuai aturan kepelabuhanan, tentang lamanya berlabuh, sesuai tariff kapal dalam negeri.
Ditambahkan bahwa, muatan Kapal Tongkang Kurnia yang memuat pupuk tersebut sesuai copyan dokumen berasal dari Gresik Jawa Timur dengan pengirim PT. Permitra Multi Prakarsa Jkt tujuan PT. Gria Agro Mandiri di teluk Bakau Sungaiguntung. (daeng)
0 komentar: