Hal ini terungkap saat Indira Jusuf Ismail berdialog dengan ratusan anggota Kelompok Wanita Tani, Kelompok Petani Lorong dan Kelompok Tani Remaja di Makassar Golden Hotel, Rabu (10/4/2019).
“Alhamdulillaah saya senang sekali ternyata kaum milenial, anak-anak kita juga membudidayakan tanaman melalui program andalan kita ini,” ungkap Indira Jusuf Ismail.
Dia menilai di jaman sekarang, saat gadget dan segala kecanggihannya digandrungi anak muda, masih ada yang senang bercocok tanam.
“Saya harap tetap semangat tingkatkan kualitas produk tanaman yang dibudidayakan insya Allah ada yang mau beli, bangun jejaring sesama kelompok tani, itu akan membantu,” ujar Indira Jusuf Ismail menanggapi pertanyaan
Salah seorang peserta workshop, dari Kelompok Tani Remaja meminta solusi kepada Indira Jusuf Ismail mengenai persoalan pemasaran tanaman okra yang dibudidayakan.
Diketahui, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar juga telah membuat aplikasi untuk membantu kelompok tani memasarkan produknya ke toko retail modern maupun rumah makan, Mr. Beby Rong.
Indira Jusuf Ismail menyebut, selain berjejaring, kelompok tani di Makassar harus bersaing meningkatkan kualitas produknya.
“Karena surplus produk kita dari lorong, setelah memenuhi kebutuhan keluarga bisa juga dilempar ke pasar, mereka juga punya standarnya sendiri, jadi tingkatkan kualitas tanaman segar kira,” pungkasnya.
Hal ini kata Indira Jusuf Ismail secara berkelanjutan, selain memenuhi kebutuhan gizi keluarga juga mampu meningkatkan geliat ekonomi kerakyatan di Makassar.
0 komentar: