ACCARITA - Ketahanan pangan menghadapi banyak tantangan dalam usaha memenuhi target ketahanan pangan. Utamanya dalam ketersediaan dan kecukupan pangan.
Oleh karenanya, Pemerintah Pusat menggalakkan Gerakan Revolusi Ketahanan Pangan di tahun 2019 untuk mewujudkan kemandirian pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, Sri Sulsilawati menegaskan gerakan yang dilaunching oleh pemerintah pusat, sudah diterapkan dalam kepemimpinan Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto.
“Gerakan revolusioner pangan sebagai akselerator sudah dilakukan di Makassar melalui program-program Pemkot Makassar. Visi Pak Wali itu menata lorong menuju Kota Dunia dan merekonstruksi nasib rakyat,” kata Sri Sulsilawati di hadapan Dewan Ketahanan Pangan Makassar, Senin (11/3/2019).
Program yang dimaksudkan yakni program Getar 1000 lorong, Lorong Garden, Badan Usaha Lorong (BULo) dan terakhir Bebi Rong.
Dia menyebut program ini, telah berhasil mengubah mindset masyarakat untuk menata lorongnya dan membudidayakan kebutuhan pangan keluarga dengan lahan yang sempit.
“Di tahun keempat kita sudah berhasil mengubah mindset masyarakat yang secara swadaya menata lorongnya dan menanam kebutuhan pangan keluarga,” ujar Sri Sulsilawati.
Selain berhasil mengubah pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit perkotaan, program-program era Danny Pomanto juga berimplikasi kepada persoalan ketahanan ekonomi.
“Mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mengendalikan inflasi di Makassar,” pungkasnya.
0 komentar: