Kepala Dinkes Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, pengadaan tersebut telah melewati proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), tinggal menunggu penandatanganan kontrak dari pemenang tender.
"Anggarannya itu dari DAK Rp4,5 miliar dan DID Rp9,9 miliar. Total ambulance ada 29 unit," kata Naisyah.
Dari situs resmi LPSE Kota Makassar, pengadaan ambulance yang bersumber dari dana DAK dimenangkan oleh PT Hadji Kalla dengan anggaran Rp3,49 miliar. Sedangkan dari dana DID dimenangkan oleh CV Kana Komputindo dengan nilai Rp7,98 miliar
"Kalau DID itu kita dapat hadiah setelah kita menang lomba inovasi lorong sehat," ucapnya.
Naisya menyebutkan setelah barang ini ada selanjutnya akan didistribusikan ke sejumlah puskesmas dan mengganti mobil ambulance yang sudah usang. Bahkan, rencananya mobil ambulace yang lama akan digunakan sebagai ambulance jenazah, dan dapat digunakan secara gratis.
"Misalnya, dia meninggal di rumah sakit tapi karena tidak mampu bayar karena miskin. Nah, inimi petunjuknya pak wali kalau ada yang tidak mampu bayar rumah sakit, inimi ambulance yang jemput dan bawa ke rumahnya. Sementara, dari rumah warga ke pemakaman itu tugasnya UPTD Pemakaman membawa warga ke sana, kami lintas pelayanan dan gratis," jelasnya.
Dia menambahkan pembagian ambulance sebelumnya telah dilakukan ke puskesmas. Selanjutnya, 29 unit ambulance ini akan didistribusikan ke puskesmas yang memang belum memiliki armada ambulance.
"Satu mobil satu puskesmas. Mobil tuanya itu kita ganti, mobil homecare itu akan tetap seperti itu. Sementara mobil tua akan ditempatkan puskesmas rawat inap,” tutupnya.
0 komentar: