Beberapa pelajar SMAN 19 Makassar mengeluh sesak napas. Itu terjadi usai upacara Seninan di sekolah mereka yang berjarak sekitar tiga kilometer dari TPA Tamangapa.
Mereka langsung dilarikan ke pusat layanan kesehatan terdekat.
Pada Senin pagi, kabut asap terjadi tidak hanya di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Kabut asap juga menyelimuti wilayah sekitarnya di Kabupaten Maros dan Gowa.
Kondisi itu membuat Pemerintah Kota Makassar mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Abdul Aziz Hasan mengatakan, sekolah yang diliburkan adalah yang terdampak dari kebakaran TPA.
"Setahu saya, 3 atau 4 sekolah sekitar kompleks itu. Tadi masih sempat masuk, tetapi melihat perkembangan asapnya dan berdasarkan petunjuk pimpinan, daripada menimbulkan penyakit ISPA, maka kita memulangkan," ungkapnya.
Ia mengatakan belum bisa memastikan berapa hari anak sekolah ini akan diliburkan. Sebab, walaupun api sudah padam, masih ada asap.
"Sampai benar-benar kondusif, tetapi mudah-mudahan hanya hari ini saja. Memang tidak kelihatan api tapi pada saat cooling down, pendinginan, itu kan biasanya asapnya masih ada," katanya.
"Saya mendapat informasi tadi sudah mulai agak reda, tapi redanya itu kadang diatas keliatan sudah padam, sudah agak silent begitu tetapi namanya kalau sampah ini biasanya membakar sampai ke bawah," lanjut dia.
Hari ini anak-anak sekolah sedang melaksakan ujian tengah semester (UTS). Namun, dia berharap guru dan kepala sekolah dapat mengatur waktu.
"Nanti gurunya, kepala sekolahnya mencari waktu, kompensasi," tuturnya.
Ia berharap guru dan orang tua tetap menjaga anak-anak dan menambah hari libur jika situasi belum kondusif.
"Meningkatkan kewaspadaan supaya kalau memang mengancam kesehatan anak-anak, membahayakan, dan bisa mengakibatkan penyakit, barangkali memang lebih bagus dilakukan seperti itu," katanya.
0 komentar: