Monday, July 25, 2016

Buwas Senang Dianggap Gila

Budi Waseso


MACCANEWS,Makassar -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengaku senang jika ia dianggap gila oleh sebagian orang karena ide-ide yang dilontarkannya semenjak dirinya menjabat sebagai Kepala BNN selalu dianggap kontroversial.

"Semenjak saya jadi kKepala BNN dan melontarkan ide-ide yang dianggap kontroversial saya dikatakan gila, bahkan Presiden pun bilang Pak Buwas ini gila. saya bilang, saya malah senang dan berterimakasih kalau dianggap gila, berarti besok-besok saya jangan dituntut, karena orang gila itu bebas dari tuntutan hukum. Para bandar dan pengedar narkoba itu kan orang yang gila, jadi saya juga haru pakai cara-cara yang gila untuk mengatasi mereka," ujar Buwas saat menyampaikan pidatonya dalam kegiatan penyampaian arahan Kepala BNN kepada jajaran Pemerintah daerah, TNI, Polri, instansi vertikal dan Satgas Anti Narkoba di ruang pola kantor gubernur Sulsel, Senin (25/7).

Buwas juga mengatakan, walaupun Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali menyatakan bahwa saaat ini statusnya negara perang terhadap narkoba, tetapi tindak lanjut dari hal tersebut belum terlalu kelihatan. sehingga menururtnya saat ini negara belum memulai perang terhadap narkoba seperti pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.

"Kalau saya bilang, saat ini Indonesia belum perang terhadap narkoba karena reaksi dari pernyataan Presiden Jokowi itu belum ada," ujar Buwas.

Menurut Buwas, kalau negara sudah menyatakan perang terhadap narkoba, peran TNI itu otomatis karena para bandar itu posisinya sudah menjadi musuh negara. Ia mencontohkan, penanganan teroris jaringan Santoso yang selama 2 tahun lebih di tangan Polri tidak kunjung selesai, tapi begitu TNI masuk dan terlibat, tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. selesai. Memang TNI jagonya disitu.

"Kalau musuh negara itu berhadapannya bukan dengan BNN atau Polri lagi, tapi dengan TNI. Oleh sebab itu dari kacamata TNI itu adalah perang, dan perang itu doktrinnya adalah dibunuh atau membunuh, tidak pakai undang-undang, supaya cepat selesai dan tidak lama-lama dan merusak generasi kita. TNI memang jagonya disitu, masalah penanganan teror dan pemberantasan musuh negara," ucapnya.

Buwas juga mengatakan sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak ragu dalam menindak para bandar dan pengedar narkoba.

"Semenjak saya dipercaya menjadi Kepala BNN, saya mengevaluasi tugas BNN. Saya berterima kasih kepada Presiden yang telah mempercayai saya, dan ini saya anggap kesempatan bagi saya untuk mengurangi dosa saya selama jadi manusia. Saya juga instruksikan kepada anggota agar jangan merasa berdosa kalau melakukan pemberantasan narkoba dan ada bandar yang mati. Menurut saya, apa yang saya lakukan ini adalah jihad," ujarnya.

BUwas juga menyoroti keterlibatan oknum aparat penegak hukum dalam peredaran narkoba. Menurutnya, keterlibatan oknum aparat baik Polri, TNI, Bea Cukai maupun instasi penegak hukum lainnya dalah bukti bahwa narkoba sudah benar-benar merusak tatanan hukum dan sudah melemahkan benteng pertahanan negara. Bahkan BUwas menyebut saat ini negara sudah berada diambang pintu kehancuran akibat narkoba.

"Proxy war sudah terjadi, kehancuran negara sudah diambang pintu. Setiap penindakan yang kita lakukan, sebagaian besar saya temukan keterlibatan oknum Polri. Tahun 2015, 6 ton sabu disita. Ternyata itu cuma 20 persen dari jumlah total yang beredar. Berdasarkan data kita, saat ini jumlah yang beredar di Indonesia itu sekitar 30 ton. Narkoba itu mesin pembunuh yang perlahan tapi pasti," tuturnya.

Menurut informasi dari jaringan yang dimiliki oleh BNN, saat ini di Indonesia terdapat 72 jaringan intenasional bandar narkoba. 43 jaringan diantaranya memanfaatkan 22 Lapas untuk mengendalikan peredaran narkoba.

"Pernah suatu waktu saya meninjau sebuah Lapas yang dilengkapi dengan alat penyadap, CCTV dan peralatan canggih lainnya. Saat itu saya berfikir bahwa Lapas ini pas buat para bandar. Tapi ternyata mereka (para Bandar dan pengedar) yang ditahan tetap bisa mengendalikan peredaran narkoba dari dalam Lapas karena semua peralatan yang ada disana itu tidak berfungsi. Ini kan tidak mungkin perbuatan setan, pasti ini ada keterlibatan oknum," tuturnya.

Buwas juga mengaku iri dengan apa yang dilakukan oleh Meksiko dalam penanganan narkoba di negaranya dimana Felipe Calderon (Presiden Meksiko) berdsedia membayar siapa saja warganya yang berhasil menangkap atau membunuh bandar narkoba.

"Saya iri dengan pernyataan Presiden Felipe yang menyatakan bahwa siapa saja yang berhasil menangkap dan membunuh bandar narkoba di negaranya akan diberi hadiah dan dibebaskan dari segala tuntutan hukum. Indonesia juga seharunya seperti itu, posisikan para bandara dan pengedar itu sebagai musuh negara. Langsung ditembak tidak usah banyak proses," ucapnya.

Buwas juga mengharapkan penyempurnaan terhadap Undang-Undang tentang pemberantasan narkoba bisa segera diselesaikan agar penangan kasus narkoba tidak seperti saat ini yang terus berlarut-larut.

"Penyempurnaan Undang-Undang itu penting, termasuk Undang-Undang penyalahgunaan narkoba itu harus segera direvisi, sehingga tidak seperti sekarang yang penanganannya berlarut-larut dan tidak segera tuntas. Semua elemen harus berbuat dan bergerak sesuai dengan tugas masing-masing. Kalau semua itu bisa bersinergi maka masalah narkoba ini bisa segera diselesaikan," imbuhnya.

Terkait pelaksanaan hukuman mati bagi sejumlah bandar yang telah divonis, Buwas menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada pihak Kejaksaan Agung dan Kemenkumham.

"Hukuman mati itu diatur dalam Undang-Undang, dan sekarang yang menangani itu adalah Jaksa Agung dan Kemenkumham. Jadi, kita serahkan saja kepada mereka. Kalau tugas dari Polri dan BNN itu sudah selesai karena kita yang melakukan penindakan dan pemberkasan, kita juga sudah serahkan ke penuntut umum untuk diputus, untuk eksekutornya kan Jaksa Agung dan Kemenkumham," ungkapnya.

Lebih jauh Buwas juga mengungkapkan jika saat ini jumlah rasio anggota BNN yang ada masih jauh dari rasio ideal untuk bisa melakukan pengawasan dan penanganan yang maksimal terhadap peredaran narkoba di Indonesia.

"Sebenarnya yang dibutuhkan dan ideal itu sekitar 74.000 orang, semetara yang ada saat ini baru sekitar 4.673 orang, dan itu jauh dari ideal sehingga kita kurang bisa maksimal," tutupnya. (fir/ans)

Tags:

Baca Juga:

0 komentar:

Ragam

  • Mahasiswa Unhas Gelar Seminar Solusi Krisis Kepemimpinan
    31.10.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS - Mahasiswa perencanaan pengembangan wilayah konsentrasi Manajemen kepemimpinan pemuda dibawah lindungan…
  • Kembangkan Home Industri, Disdag Helat Pelatihan Lontara
    12.11.2017 - 0 Comments
    MACCAnews - Dinas Perdagangan bekerjasama Dekranasda Kota Makassar kembali menggelar Pelatihan Tenun Lontara gelombang…
  • Kebijakan Pemkot Makassar Soal Stadion Mattoanging Dinilai Tergesa-gesa
    07.04.2021 - 0 Comments
      DPRD Kota Makassar menilai Pemerintah Kota Makassar (Pemkot) secara sepihak tergesa-gesa, dalam mengambil…
  •  Prioritaskan Rencana Pembangunan Teknis, DP3A Kejar Target Level Utama
    09.05.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Makassar, di tahun 2018 ini menargetkan…
  • Ketua TP PKK Kota Makassar Harap Petugas Posyandu Sempurnakan Pelayanan
    05.09.2019 - 0 Comments
    ACCARITA - Kota Makassar meraih peringkat atas untuk kategori Posyandu Terintegrasi pada lomba Lingkungan Bersih dan…
  • Ketua KONI Bulukumba, Berharap Cabor Silat Sumbang Emas di Porda
    18.11.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS -- Setelah sukses menetapkan kepengurusan baru Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) periode 2014-2018,…
  • Wabup Tomy Sayangkan Coretan di Gasebo Merpati
    05.09.2016 - 0 Comments
     Coretan di Gasebo MerpatiMACCANEWS -- Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto baru saja  mengunjungi…
  • Danny Dukung PSM Juarai Liga Musim Ini
    30.10.2017 - 0 Comments
    MACCAnews - Wali Kota Makassar Danny Pomanto berharap tim berjulukan Ayam Jantan dari Timur bisa berprestasi dalam…
  • TRC Satgas PU Makassar Sapu Bersih Jalan Berlubang
    09.05.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) Satgas PU melakukan perbaikan Jalan…
  • DPKH Sinjai Optimistis Raih Target PAD
    25.05.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai memberikan target kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH)…
  • Kunjungi Dua Kecamatan, Fatma Serukan Perbanyak Sedekah
    20.06.2022 - 0 Comments
    Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi menyerukan kepada masyarakat Kota Makassar agar memperbanyak sedekah. Apalagi…
  • Zikir Bersama TNI-POLRI, Danny: Mari Jaga Keutuhan NKRI
    29.05.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik…
  • Korem 141/Tp Ukur Kesamaptaan Lewat Tes Gasjar
    12.10.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS -- Salah satu uapaya Korem 141/Tp untuk mengetahui tingkat kebugaran fisik prajurit sekaligus mengukur…
  • Kenaikan Tarif Parkir Rp3.000 Motor, Rp5.000 Mobil Diuji Coba di Dua Titik
    27.01.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS - Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya Iryanto Ahmad membantah tudingan jika rencana kenaikan tarif parkir…
  • Kemiskinan Musuh Nyata bagi Kita
    16.10.2017 - 0 Comments
    MACCANews ---  Calon Wali Kota Makassar, Andi Mustaman berjanji akan memberantas kemiskinan jika diberikan amanah…
  •  Satgas TMMD Melakukan Penyuluhan Penanggulangan Terorisme
    26.07.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS - Hari ke 23 TMMD yang ke 99 Kodim 1405/Mlts bentuk Kegiatan Nonfisik selenggarakan Penyuluhan tentang…
  • Launching Pancious Ganggu Pengguna Jalan
    27.04.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS--Meskipun kehadiran Cafe Pancious menjadi biang kemacetan, namun meski begitu Rabu (26/4) kemarin cafe yang…
  • Dewan Provinsi Tinjau Tata Kelola Pedesaan di Barru
    13.12.2017 - 0 Comments
    MACCAnews - Sebanyak 14 anggota Komisi A DPRD Prov. Sulsel dipimpin langsung oleh Imran Tenri Tata Amin melakukan…
  • Kecamatan Manggala Targetkan Retribusi Sampah Rp 500 Juta
    26.10.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS - Camat Manggala menargetkan realisasi retribusi sampah menembus angka Rp 500 juta tahun ini. Target tersebut…
  • Rp16 Miliar untuk Infrastruktur Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan
    15.06.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS--Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare membenahi infrastruktur pembangunan jalan  melalui Dinas…
  • Kepala Badiklat Makassar Buka Diklat Pengadaan Barang dan Jasa
    24.10.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS -- Pemerintah Kota Makassar menyelenggarakan Pendidikan & Pelatihan (Diklat) Pengadaan Barang/Jasa di…
  •  Dua Jabatan Danramil Kodim Selayar Berganti
    14.07.2017 - 0 Comments
    Dandim 1415, Letkolk Arm. Yuwono, S Sos, MM, melakukan serah terima jabatan kepada Danramil 1415-02/Jampea dan Danramil…
  • Ikwan Bulukumba, Khitan Seratus Lebih Anak Kurang Mampu
    14.12.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS - Sejak kepengurusan Ikatan Keluarga Dewan (Ikwan) DPRD Bulukumba, berbagai kegiatan sosial telah…
  • Vonis Idris, Kejakaaan Barru Sudah Menerima Petikan Salinan dari MA
    14.06.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS — Kejaksaan Negeri (Kejari) Barru Akui sudah menerima petikan salinan putusan Bupati nonaktif Andi Idris…
  • Oknum Polisi di Selayar Diduga Perkosa dan Aniaya Siswi SMK
    13.08.2016 - 0 Comments
    IlustrasiMACCANEWS -- Dugaan pencabulan secara paksa, yang  diduga dilakukan oleh salah seorang oknum anggota…
Blogger templates. Proudly Powered by Inovasi Digital.