![]() |
Heri Ahmad, SE Anggota DPRD Kota Parepare |
MACCANEWS -- Rencana pembangunan pendirian kampus Institut Teknologi Habibie (ITH) oleh pemerintah kota terus menuai polemik.
Pasalnya beberapa terakhir ini belum juga terealisasi hingga sekarang ini hanya simpang siur, penerimaan mahasiswa baru yang seringkali diungkapkan Walikota pare pare HM Taufan Pawe dinilai hanya sekedar janji yang tidak terwujud .
Bahkan di khawatirkan proyek presistius ini bakal jadi temuan BPK di kemudian hari," terang politis Nasdem ini yang Legislator DPRD Parepare Heri Ahmadi.
"Kita senang dan bangga jika ITH betul terwujud namun sebaiknya Pemkot tidak boleh tergesa - gesa soal pembangunan kampus ini. Perlu diketahui, perguruan tinggi negeri itu bagian dari pemerintah pusat bukan wewenang daerah karena itu vertikal," jelas Heri saat dihubungi melalui via pesan SMS minggu (28/8/2016) kemarin.
Dia menegaskan pihak yang membebaskan lahan seharusnya bukan pemkot. Hal itu kata Heri adalah wewenang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristek Dikti.
"Pembebasan 34 hektar lahan dengan alasan sebagai sarana pendidikan, ini bisa jadi temuan BPK. Kalau tidak dipikirkan matang kita bisa disclaimer lagi," kritiknya.
Anggota Komisi I itu mengatakan, tidak mudah jika pemkot ingin 'berinvestasi' dibidang pendidikan tinggi. Mendirikan PT tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya kampus swasta yang sudah mapan saja, jika ingin membuka program studi baru perlu kajian bertahun-tahun. "Apalagi ini perguruan tinggi negeri," kata Ketua Nasdem Parepare itu.
Praktisi pendidikan DR Ahmad Kohawan menyebut Pemkot sudah harus realistis soal ITH. Menurutnya, mimpi pendirian ITH adalah ide luar biasa namun perlu waktu. "Sesumbar menerima maba tahun ini, sementara kalender akademik penerimaan maba sementara berjalan per Juli - Agustus," beber pegawai di Disdik Parepare itu.
Dia menilai, cita - cita ITH hanya akan menjadi bualan, jika pemerintah tidak mengajak semua pihak untuk ikut mewujudkannya. Upaya Pemkot merealisasikan ITH juga mulai cenderung dipaksakan.
"Mau minta anggaran di APBN juga sulit, selain karena sedang minus, kementerian justru dipangkas dananya. Pakai dana Bansos pun juga sangat tidak mungkin karena manajemen ITH selaku penerima bantuan, belum ada," tandasnya.
Warga Lemoe sendiri mulai menyiapkan lahannya untuk diukur oleh BPN. Rencananya, terdapat 100 bidang tanah yang bakal ditempati kampus ilmu teknik itu. Kampus ITH telah digaungkan sejak pertama kali Walikota Parepare Taufan Pawe menjabat. Pada tanggal 28 Agustus 2014 silam, Taufan bahkan mengundang Presiden RI ke-3, BJ Habibie yang juga putra asli Parepare untuk meresmikan pembangunan rektorat ITH.
Terpisah, Wakil ketua Satu DPRD Rahmat Syamsu Alam menilai gebrakan pemerintah kota untuk membangun ITH adalah suatu kemajuan jika memiliki Institut di parepare ini yang seharusnya direspon positif.
"jika hal terwujud maka akan menjadi pendapatan inkam perkapita bagi masyarakat parepare dan pertumbuhan ekonomi akan berkembang dikota ini," kata Rahmat Syamsu Alam (R4/Jn)
0 komentar: