MACCANEWS, -- Kepala kantor kemenag bantaeng H. Muhammad Yunus di hadapan jajaran Kemenag dari 13 kabupaten/kota Sulawesi Selatan menyatakan besar manfaat yang diterima oleh madrasah di Bantaeng setelah mengadopsi program USAID PRIORITAS.
“Banyak yang berubah di madrasah Bantaeng. Dengan mengenal metode pembelajaran Kontekstual dan PAKEM, kalau dulu guru mengajar dalam bentuk ceramah dan membosankan, sekarang sudah menggunakan metode yang lebih mengaktifkan siswa dan menyenangkan. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan kreatif,” ujarnya saat menjadi narasumber Workshop Perencanaan Diseminasi Praktik Baik di Madrasah di Hotel M. Regency Makassar pada 27 hingga 29 September 2016.
Menurutnya pula model pelatihan manajemen sekolah yang diperkenalkan USAID PRIORITAS juga telah membuat madrasah-madrasah lain di Bantaeng semakin mampu mengelola sekolah dengan lebih baik dan mampu membangkitkan dukungan masyarakat terhadap sekolah tersebut.“Masyarakat lebih banyak terlibat dalam mengembangkan sekolah,” ujarnya.
Di Bantaeng, pada 23 Madrasah Ibtidaiyah dan 23 Madrasah Tsanawiyah yang telah tersentuh oleh program USAID PRIORITAS.
Erni selaku koordinator USAID PRIORITAS Bantaeng mengatakan bahwa, bahkan 100 guru Madrasah Aliyah yang bukan sasaran USAID PRIORITAS, juga telah diikutkan sertakan oleh Kemenag untuk ikut dalam pelatihan USAID PRIORITAS. “Kalau ditotal sekitar 300 guru madrasah di Bantaeng telah tersentuh program USAID PRIORITAS,” ungkap Erni pada maccanews.com kamis (29/09/2016)
Di tambahkan bahwa dibalik keberhasilan itu, Yunus juga menyatakan banyaknya tantangan yang harus dihadapi oleh madrasah. “Saya melihat kebiasaan membaca dan menulis masih sangat perlu ditingkatkan di Madrasah. Pertemuan rutin guru untuk membahas masalah masalah selama mereka mengajar dalam bentuk Kelompok Kerja Guru juga masih perlu dimaksimalkan,” papar Yunus.
sementara itu Ali Yafid, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Sulawesi Selatan, menyatakan kehadiran USAID PRIORITAS masih sangat dibutuhkan oleh departemen agama. Bahkan dia berharap tidak cuma di 13 kabupaten/kota saja yang didampingi, tapi seluruh Sulsel. “Seharusnya perhatian jangan terlalu tercurah pada sekolah dibawah Dinas Pendidikan saja, tapi juga ke madrasah dibawah Kemenag,” ujarnya pada Workshop Perencanaan Diseminasi Praktik Baik di Madrasah
Kegiatan workshop yang dilaksanakan tiga hari ini bertujuan agar kegiatan program pendidikan USAID PRIORITAS bisa dimasukkan dalam perencanaan strategis kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan Provinsi USAID PRIORITAS sehingga program bisa terus berlanjut walau tanpa kehadiran organisasi USAID PRIORITAS.
Workshop diikuti oleh 67 orang terdiri dari kepala Kemenag dan staf dari 13 kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS yaitu Makassar, Bantaeng, Takalar, Maros, Pangkep, Parepare, Pinrang, Sidrap, Wajo, Enrekang, Tana Toraja, Soppeng dan Bone, perwakilan UIN dan beberapa staf terkait lainnya.(As/Jn)
0 komentar: