MACCANEWS -- Dalam rangka menekan tingkat pengangguran di kota Makassar, dinas tenaga kerja kota Makassar terus melakukan upaya-upaya yang bersinergi dengan program kota Makassar.
Sebelumnya, Dinas tenaga kerja telah beberapa kali menggelar kegiatan kegiatan yang bertujuan mengurangi tingkat pengangguran seperti job fair yang telah banyak bekerja sama dengan instansi atau perusahaan di kota Makassar.
Selain job fair yang rutin diadakan, Kepala Dinas Tenaga Kerja kota Makassar A Bukti Djufri menyebutkan ada dua progam yang tengah beroperasi untuk menekan jumlah pengangguran setiap tahunnya.
"Saat ini kita sedang melakukan program yang disebut dengan lorong bebas pengangguran dan Bursa kerja Disnaker," singkatnya.
Lorong bebas pengangguran merupakan program yang bersinergi dengan program kota Makassar yakni membangun kota Makassar melalui lorong, "Jadi kita akan mendata jumlah pengangguran yang terdapat di lorong," Jelasnya.
Hal demikian dilaksanakan melalui kordinasi antar kecamatan, lurah, hingga ke RW dan RT. Ia menyebutkan, dengan adanya verifikasi data setiap kecamatan pihaknya dapat lebih mudah mengidentifikasi wilayah mana saja yang diupayakan dalam menekan tingkat pengangguran.
Dalam upaya tersebut, ia menambahkan, Ada beberapa karakteristik yang menjadi aspek utama, seperti wilayah kecamatan yang tingkat kriminalitas tinggi dan wilayah kecamatan yang diketahui masyarakat dominan adalah pengguna narkoba.
"Kita maksimalkan di beberapa kecamatan yang terdapat karakteristik seperti wilayah yang masyarakatnya banyak terlibat dalam kasus narkoba seperti kecamatan sapiria serta wilayah kecamatan lain yang sering terjadi tawuran," Jelasnya.
Selain itu kecamatan wilayah pesisir kota Makassar juga menjadi perhatian dinas tenaga kerja kota Makassar.
Bukti melanjutkan, progam lorong bebas pengangguran ini menyesuaikan kembali dengan tingkat pendidikan pengangguran di wilayah tersebut.
"Dilihat lagi, bila tingkat pendidikan sesuai dengan Bursa lowongan kerja yang tersedia kita bantu agar merek bisa bekerja, tetapi bagi yang tidak cukup memiliki pendidikan yang sesuai, Kita adakan pelatihan atau memberikan keterampilan khusus seperti kursus servis alat elektronik sehingga mereka punya modal keterampilan bekerja," terangnya. (Fm/Jn)
0 komentar: