Sebab mensinergikan antara penataan ruang dan izin pengendalian dan pemanfaatan ruang, sehingga segala produk izin yang dikeluarkan menjadi lebih efektif.
Bahkan Database untuk kedua dinas baik DTRB maupun DPM PTSP dapat diketahui dengan adanya koordinasi setiap Minggunya. Agar pelayanan ke masyarakat bisa berjalan dengan semestinya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Penataan Ruang, Nirman Mungkasa mengatakan, kegiatan itu merupakan agenda rutin kedepannya baik bagi Dinas Penataan Ruang maupun Dinas PM PTSP.
“Hal itu juga memudahkan koordinasi- koordinasi dan menguatkan tim kerja. Karena kadang beberapa ide-ide lahir dari diskusi semacam ini. Nanti tindak lanjut dari ide tersebut akan dituangkan dalam kondisi formal baik dalam rapat kerja maupun produk hukum,”jelasnya, Sabtu (23/2/19) Siang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kadis PM PTSP Kota Makassar, Firman Pagarra mengakui, bila mana prihal tersebut sangat membantu bagi Dinas PM PTSP sendiri, sebab akan memberikan pelayanan publik yang prima ke masyarakat.
“Proses perizinan pemanfaatan penataan ruang, teknisnya itu di Dinas Penataan Ruang. Jadi banyak hal-hal yang memerlukan penguatan di diskusi,”katanya.
Apalagi, lanjut Firman, bahwa ide muncul dari Koordinasi tersebut bisa berkembang dan menjadi gagasan bersama.
” Retribusi terhadap pemanfaatan ruang pun dapat naik secara maksimal. Sehingga kami memfokuskan mensinergitaskan pelayanan ke Dinas Penataan Ruang. Karena hal ini bentuk upaya kami menjadikan Makassar dua kali tambah baik dalam pelayanan publik,”tuturnya.
Turut hadir pula beberapa akademisi dalam diskusi coffe morning ini salah satunya Dr. Ikhsan dari Arsitek Unhas.
0 komentar: