MACCANews --- Pelaksanaan pembangunan desa di dusun sarrang allo desa seppong kec. Belopa kab. Luwu dan menelan dana Rp. 73.915.700 (Tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima belas ribu tujuh ratus rupiah) diduga kuat tidak sesuai bestek.
Salah satu warga dusun sarang allo ilias mengatakan, bahwa perkerasan jalan sertu yang dikerjakan oleh kepala desa seppong "suhaedi" tidak sesuai harapan, pasalnya jalan tersebut bergelombang dan tidak nyaman jika kita mengendarai kendaraan. Padahal nilai proyek cukup mengembirakan dengan nilai sebesar Rp. 73.915.700 (Tujuh puluh tiga juta sembilan ratus lima belas ribu tuju ratus rupiah)
Ditambahkan, pengrasakan jalan sertu dikerjakan hanya asal - asalan. Dimana bahan sertu dihambur secara berserakan dan berkala tanpa melibatkan masyarakat setempat secara seksama untuk melakukan pekerjaan, padahal menurut aturan juknis pekerjaan adalah swakelola. Secara otomatis nilai dana pekerjaan berkurang, dan patut dipertanyakan.
Ditambahkan, turutpula pengerasan jalan sertu tidak menggunakan alat berat bulu doser untuk meratakan lahan tanah terlebih dahulu baru dilakukan hamparan krikil sehingga jalan nampak bergelombang sehingga jika dilalui perasaan hati terguncang. Jujur saja kata dia, jalan hanya diwalas secara lari tidak diulas secara seksama agar jalan menjadi mulus hingga pengendara merasa aman untuk melaluinya.
Terpisah. Ketua Lsm Mitra Kerja (MKR) Lina Qalaby angkat bicara, bahwa pekerjaan pengerasan jalan sertu yang berada didusun sarrang allo desa seppong kec. Belopa utara kab. Luwu prov. Sulsel yang menelan dana cukup signifikan itu. Tentu saja sudah sepatutnya pihak penegak hukum polres luwu dan kejaksaan luwu turun tangan untuk melakukan kroschek in richek. Apatalagi jika mendengar curatan warga setempat, itu adalah sangat memprihatinkan, pendek kata, anggaran dana desa tidak harus disalahgunakan tanpa melihat kwantitas dan kwalitas kerja pungkasnya. (*)
0 komentar: